Dokter Ingatkan Ibu Hamil untuk Hindari Plastik demi Kesehatan Janin
- Senin, 08 September 2025

JAKARTA - Di tengah saran kesehatan standar bagi ibu hamil, seperti mengonsumsi vitamin prenatal, menghindari alkohol dan rokok, hingga menjauhi ikan mentah, muncul rekomendasi penting lain yang kerap luput dari perhatian: jauhi plastik. Nasihat ini disampaikan Marya Zlatnik, dokter spesialis kandungan dari University of California San Francisco, Amerika Serikat, bagi pasien hamil, terutama mereka yang memiliki riwayat kelahiran prematur.
“Saya ingin mereka tahu informasi risiko ini,” kata Zlatnik.
Plastik hadir di hampir semua aspek kehidupan modern: dari kemasan makanan, furnitur, pakaian, elektronik, hingga udara yang kita hirup. Karena itu, langkah awal yang bisa diterapkan cukup sederhana: hindari mengonsumsi makanan atau minuman dari wadah plastik, jangan memanaskan plastik di microwave, dan kurangi makanan ultra-proses.
Baca Juga
Peringatan Zlatnik bukan tanpa dasar. Fokus utamanya adalah pada bahan kimia ftalat, yang sering ditambahkan untuk membuat plastik lebih lentur. Ftalat mudah ditemukan dalam darah dan urine manusia karena penggunaan plastik yang masif, termasuk yang bersentuhan langsung dengan makanan.
Selama dua dekade terakhir, bukti ilmiah menunjukkan paparan ftalat berkaitan dengan berbagai masalah kesehatan, mulai dari kelahiran prematur, infertilitas, hingga ADHD, dengan risiko terbesar dialami ibu hamil dan janin. Ftalat termasuk pengganggu endokrin (endocrine disruptors), yakni bahan kimia yang dapat mengacaukan kerja hormon. Masa paling kritis adalah trimester pertama, ketika hormon mengatur pertumbuhan jaringan dan organ janin.
“Bahan kimia ini menembus plasenta; plasenta tidak memberi perlindungan sama sekali,” jelas Philip Landrigan, Dokter Anak sekaligus Direktur Program Global Public Health di Boston College.
Paparan ftalat pada janin juga dikaitkan dengan penekanan testosteron (antiandrogen), yang meningkatkan risiko testis tidak turun (kriptorkidisme), hipospadia, serta kualitas dan jumlah sperma yang lebih rendah di masa dewasa. Studi tambahan menunjukkan paparan tinggi dapat menaikkan risiko kelahiran prematur hingga 12–16 persen, serta berpotensi menurunkan IQ rata-rata dan meningkatkan risiko ADHD pada anak. Meskipun demikian, efek dosis rendah juga ditemukan, sehingga para ilmuwan masih kesulitan menentukan batas aman paparan.
Di sisi lain, industri plastik menekankan bahwa sebagian varian ftalat, seperti DINP dan DIDP yang digunakan pada lantai vinil, interior mobil, sol sepatu, dan kabel, dinilai aman untuk penggunaan tertentu. Beberapa penelitian memang belum menunjukkan bukti kuat terkait gangguan reproduksi atau neurologis. FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS) pun sedang memperbarui kajian keamanan beberapa penggunaan yang masih diotorisasi.
Meski perdebatan ilmiah berlangsung, prinsip kehati-hatian tetap ditekankan, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil. Anjuran mengurangi paparan plastik tak hanya berlaku bagi ibu hamil, tetapi juga untuk masyarakat umum. Investigasi The Washington Post mencatat paparan ftalat dialami hampir semua orang.
“Bahan kimia pengganggu endokrin adalah ancaman kesehatan global besar di zaman kita. Hanya segelintir yang sadar, tetapi hampir semua orang terdampak,” kata Leonardo Trasande, profesor pediatri dan kesehatan populasi di NYU.
Walaupun sulit menunjuk satu kasus spesifik yang langsung disebabkan ftalat, tren penurunan kualitas sperma, meningkatnya kelahiran prematur, dan gejala neuro-perkembangan membentuk pola konsisten. Kondisi inilah yang mendorong para peneliti menekankan perlunya kebijakan pembatasan paparan dari hulu, alih-alih membebankan seluruh tanggung jawab pada individu, terlebih bagi ibu hamil.
Dengan kesadaran ini, langkah sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik, memperhatikan kemasan makanan, dan memilih alternatif lebih aman dapat menjadi bagian dari upaya melindungi kesehatan ibu dan janin. Langkah-langkah preventif ini diharapkan dapat menekan risiko masalah kesehatan jangka panjang, sekaligus menjadi pengingat pentingnya memperhatikan lingkungan sekitar dalam keseharian.

Mazroh Atul Jannah
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
PLTS Dorong Pemanfaatan Energi Bersih di Indonesia
- 08 September 2025
2.
Terumbu Karang PLTU Batang Dukung Ekowisata
- 08 September 2025
3.
ULTIMA PLN Icon Plus Permudah Home Charging EV
- 08 September 2025
4.
Kilang Cilacap Tingkatkan Budaya Keselamatan Kerja
- 08 September 2025
5.
KUR BRI 2025 Tawarkan Angsuran Ringan Mudah
- 08 September 2025